Cerita Jajang Supriatna Soal Perjalanan Windy Cantika Raih Medali Olimpiade

Cerita Jajang Supriatna Soal Perjalanan Windy Cantika Raih Medali Olimpiade

BANDUNG - Sosok hebat di belakang keberhasilan seorang atlet tentu pelatih. Jajang Supriatna sudah bertahun- tahun jadi pelatih Windy Cantika Aisyah, peraih medali perunggu angkat besi pada Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Jajang menuturkan, pada awalnya Windy harus bersaing dengan atlet lain dengan ketat. Namun karena kegigihan serta mampu melahap latihan dengan baik, anak didiknya terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Olimpiade.

\"Kerja kerasnya luar biasa. Kalau sakit tidak mengeluh, semangat dan cita-citanya memang tinggi. Terutama kedisplinannya dan mampu mengatur sendiri program latihan, meski sedang waktu istirahat,\" tuturnya.

Saat akan berlaga, tim pelatih pelatnas sempat mengingatkan Windy agar bertanding maksimal, namun tidak terlalu terbebani dengan target juara.

\"Pokoknya main saja sebagus mungkin. Alhamdulillah berhasil juara tiga. Kami semua sujud syukur. Inilah hasil latihan dan kerja keras bersama, latihan memang tidak akan membohongi hasilnya. Semangatnya kini tidak sia-sia,\" ucap Jajang.

Dia mengatakan, bahwa Windy masih memiliki jalan yang panjang untuk terus berprestasi. Namun demikian, upaya mencetak ‘Windy -Windy’ baru juga terus dilakukan sebagai regenerasi atlet di Jawa Barat, baik di tingkat klub, pelatda, hingga pelatnas.

Olahraga angkat besi tidak sepopuler sepak bola, sehingga peminatnya pun tidak banyak.

Hanya saja, lanjut Jajang, anak muda yang tinggal di sekitar klub atau anak dari atlet angkat besi saja yang tertarik. Apalagi peralatan untuk latihan pun tergolong cukup mahal.

\"Hasil pelatihan di Pelatnas hingga Olimpiade ini menjadi bekal saya dalam membuat program latihan selanjutnya  agar semakin baik,\" ungkap pelatih yang berdomisili di Banjaran, Kabupaten Bandung.

Sebagai pelatih, Jajang kecipratan kadeudeuh dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) senilai Rp100 juta. Ia mengapresiasi pemberian kadedeuh tersebut dan dianggapnya sebagai bonus tujuan yang sudah tercapai.

\"Saya tidak melihat besar dan kecilnya. Jika berprestasi, maka bonus dan kadedeuh pasti akan menyusul,\" pungkas mantan atlet angkat besi ini. (jun)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: